Drtt.. Drtt… Suara handphone nias berbunyi, tanda 1 panggilan masuk..
“hallo phiie, kenapa?” tanya nias saat mengangkat telephone dari ophiie sahabat nya.
“aku mau ngomong sesuatu sama kamu, jam 1 siang di taman biasa” ucap nya
“oke” nias mengakhiri telephone nya..
“hallo phiie, kenapa?” tanya nias saat mengangkat telephone dari ophiie sahabat nya.
“aku mau ngomong sesuatu sama kamu, jam 1 siang di taman biasa” ucap nya
“oke” nias mengakhiri telephone nya..
Kini tepat jam 1 siang, nias sedang menunggu sahabat nya ophiie tapi tak kunjung datang..
“nias, maaf telat” ucap ophiie sambil memegang bahu nias, nias mendongkakkan kepala nya
“gak pa-pa” ucap nias, kini ophiie duduk di samping nias
“oh iya, tadi kamu mau ngomong apa?” tanya nias menatap ophiie
“a..Ku aku… Aku jadian sama kak reza” ucap ophiie tertunduk
“nias, maaf telat” ucap ophiie sambil memegang bahu nias, nias mendongkakkan kepala nya
“gak pa-pa” ucap nias, kini ophiie duduk di samping nias
“oh iya, tadi kamu mau ngomong apa?” tanya nias menatap ophiie
“a..Ku aku… Aku jadian sama kak reza” ucap ophiie tertunduk
“ka… Kamu bohong kan phiie?” ucap nias tak percaya
“maafin aku ni, aku gak bisa bohongin perasaan aku, aku juga sayang dan cinta sama kak reza” jelas ophiie
“kamu tega phiie sama aku, kamu tahu dari dulu aku suka sama kak reza tapi kenapa kamu khianatin aku” ucap nias dengan mata yang mulai berkaca-kaca
“maaf” lirih ophiie
“maafin aku ni, aku gak bisa bohongin perasaan aku, aku juga sayang dan cinta sama kak reza” jelas ophiie
“kamu tega phiie sama aku, kamu tahu dari dulu aku suka sama kak reza tapi kenapa kamu khianatin aku” ucap nias dengan mata yang mulai berkaca-kaca
“maaf” lirih ophiie
Nias berlari meninggalkan ophiie.. Beribu kekecewaan yang saat ini ia rasakan, bagaimana tidak? Orang yang selama ini menjadi sahabat nya telah berpacaran dengan orang yang ia cintai – kak reza
“hiks.. Hiks.. Kamu jahat phiie, kamu orang yang selalu menjadi tempat curhat ku tentang segala hal yang aku tahu tentang kak reza, tapi kenapa kamu yang jadi pacar kak reza” isak tangis nias, kini ia sedang berada di sebuah danau tak jauh dari taman
“gue tahu apa yang lo rasain saat ini, nyesek banget.. Tapi lo harus relain orang yang lo cinta buat sahabat lo, kak reza itu cinta nya sama ophiie bukan sama lo” ucap seseorang sambil duduk di sebelah nias
“lo gak tau apa yang gue rasain saat ini dik, sakit.. Dua orang yang gue sayang hianatin gue,” ucap nias, orang itu adalah dicky
“tapi apa kak reza tau kalau lo suka sama dia? Gak kan?” dicky menatap nias
“tapi ophiie tau kalau gue suka sama kak reza” nias
“lo gak berhak marah, ophiie lah yang di pilih sama kak reza. Apa lo mau jadi perusak hubungan orang?” dicky
Nias merasa terpojok oleh perkataan dicky, ia mulai meresap kata-kata dicky
“please dik, gue lagi mau sendiri. Dengan kehadiran lo cuma buat gue makin sakit” ucap nias
“oke gue pergi, tapi lo pikirin semua ucapan gue, relain kak reza” dicky berlalu pergi
“apa ini salah gue? Apa gue cuma jadi penghalang hubungan mereka?” lirih nias, perkataan dicky masih ia pikirkan
“gue tahu apa yang lo rasain saat ini, nyesek banget.. Tapi lo harus relain orang yang lo cinta buat sahabat lo, kak reza itu cinta nya sama ophiie bukan sama lo” ucap seseorang sambil duduk di sebelah nias
“lo gak tau apa yang gue rasain saat ini dik, sakit.. Dua orang yang gue sayang hianatin gue,” ucap nias, orang itu adalah dicky
“tapi apa kak reza tau kalau lo suka sama dia? Gak kan?” dicky menatap nias
“tapi ophiie tau kalau gue suka sama kak reza” nias
“lo gak berhak marah, ophiie lah yang di pilih sama kak reza. Apa lo mau jadi perusak hubungan orang?” dicky
Nias merasa terpojok oleh perkataan dicky, ia mulai meresap kata-kata dicky
“please dik, gue lagi mau sendiri. Dengan kehadiran lo cuma buat gue makin sakit” ucap nias
“oke gue pergi, tapi lo pikirin semua ucapan gue, relain kak reza” dicky berlalu pergi
“apa ini salah gue? Apa gue cuma jadi penghalang hubungan mereka?” lirih nias, perkataan dicky masih ia pikirkan
Pagi ini nias sedang berjalan di koridor sekolah nya seorang diri, biasa nya dia selalu bersama ophiie..
“nias” panggil ophiie
Nias menoleh ke arah sumber suara dan ia mendapati ophiie menghampiri nya.. Dengan sigap nias berjalan cepat untuk menghindari ophie..
“nias” panggil ophiie
Nias menoleh ke arah sumber suara dan ia mendapati ophiie menghampiri nya.. Dengan sigap nias berjalan cepat untuk menghindari ophie..
1 bulan berlalu…
Sampai saat ini nias tak pernah berbicara dengan ophiie, jangan kan berbicara untuk bertemu pun nias enggan mau,
Selama 1 bulan itu nias selalu bersama dicky setiap saat, dicky telah mewarnai hari-hari nias dengan canda tawa mereka.. Kini mereka sedang berada di danau.. Sejak kejadian itu dicky selalu berada di sisi nias. Dulu dicky itu adalah seseorang yang begitu dingin dan cuek, tapi sekarang dicky menjadi sosok yang periang, banyak omong dan tak lagi tertutup seperti saat dulu
Sampai saat ini nias tak pernah berbicara dengan ophiie, jangan kan berbicara untuk bertemu pun nias enggan mau,
Selama 1 bulan itu nias selalu bersama dicky setiap saat, dicky telah mewarnai hari-hari nias dengan canda tawa mereka.. Kini mereka sedang berada di danau.. Sejak kejadian itu dicky selalu berada di sisi nias. Dulu dicky itu adalah seseorang yang begitu dingin dan cuek, tapi sekarang dicky menjadi sosok yang periang, banyak omong dan tak lagi tertutup seperti saat dulu
“nii, aku boleh jujur sesuatu?” pinta dicky
“apa?” tanya mu menghadap dicky
“dari awal kita kenal, aku suka sama kamu.. Aku gak perlu jawaban kamu, yang penting sedikin beban yang mengganjal di hati aku sedikit berkurang.. Aku tahu di hati kamu masih ada kak reza” dicky menunduk, karena ia tak berani menatap nias
“kamu bener gak mau jawaban dari aku?” tanya nias masih menatap dicky, dicky menggeleng
“ya udah padahal aku mau jawab iya, tapi sayang kamu gak mau jadi pacar aku” jelas nias
“apa kamu bilang?” tanya dicky tak percaya, kini ia memberanikan diri menatap nias
“gak ada pengulangan” jawab nias sambil tersenyum
“apa kamu beneran mau terima cinta aku?” tanya dicky memastikan.. Nias mengangguk cepat
Dicky memeluk nias, nias pun membalas pelukan dicky
“apa?” tanya mu menghadap dicky
“dari awal kita kenal, aku suka sama kamu.. Aku gak perlu jawaban kamu, yang penting sedikin beban yang mengganjal di hati aku sedikit berkurang.. Aku tahu di hati kamu masih ada kak reza” dicky menunduk, karena ia tak berani menatap nias
“kamu bener gak mau jawaban dari aku?” tanya nias masih menatap dicky, dicky menggeleng
“ya udah padahal aku mau jawab iya, tapi sayang kamu gak mau jadi pacar aku” jelas nias
“apa kamu bilang?” tanya dicky tak percaya, kini ia memberanikan diri menatap nias
“gak ada pengulangan” jawab nias sambil tersenyum
“apa kamu beneran mau terima cinta aku?” tanya dicky memastikan.. Nias mengangguk cepat
Dicky memeluk nias, nias pun membalas pelukan dicky
Nias dan dicky masih berada di danau…
“nias” panggil seseorang
Nias dan dicky menengok ke belakang
“ophiie” nias
“nii, aku gak bisa terus-terusan kayak gini, aku gak bisa jauh dari kamu.. Aku bakalan putusin kak reza buat kamu” jelas ophie
“enak aja, nias udah punya gue” dicky merangkul nias, nias hanya tersenyum melihat dicky
“kalian jadian?” tanya ophie tak percaya. Nias hanya mengangguk
Nias menghampiri ophiie dan langsung memeluk nya
“maafin aku phiie, aku egois.. Aku lebih mentingin diri aku sendiri” ucap nias masih memeluk ophiie
“aku juga minta maaf” ucap ophiie
Dicky hanya tersenyum bahagia melihat mereka
“nias” panggil seseorang
Nias dan dicky menengok ke belakang
“ophiie” nias
“nii, aku gak bisa terus-terusan kayak gini, aku gak bisa jauh dari kamu.. Aku bakalan putusin kak reza buat kamu” jelas ophie
“enak aja, nias udah punya gue” dicky merangkul nias, nias hanya tersenyum melihat dicky
“kalian jadian?” tanya ophie tak percaya. Nias hanya mengangguk
Nias menghampiri ophiie dan langsung memeluk nya
“maafin aku phiie, aku egois.. Aku lebih mentingin diri aku sendiri” ucap nias masih memeluk ophiie
“aku juga minta maaf” ucap ophiie
Dicky hanya tersenyum bahagia melihat mereka
Cobalah belajar merelakan apapun itu, walau rasa sakit begitu mendalam.. Tapi pecaya lah, tuhan telah memberikan yang terbaik pada akhir nya..
End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar